Laman

Wednesday, December 22, 2010

Falling in Love Poems In Love

I fell in love with you
It was like a dream come true
You chased away my pain & sadness
And replaced it with joy & happiness
I want you to know my love is true
I will forever and always cherish you
We've shared many first times
And we'll have many more to come
I promise I'll never leave
'Cuz you make my life complete
I'm so crazy about you
I don't know what to do
Everytime I look into your eyes
I see a love that never ends
They shine like the stars in the moonlit sky
Shine on me so beautiful and so bright
They're like beams of light
That light up my dark and lonely night
I love everything you say and do
'Cuz who I love... is you
I just want you to know I love you
And nobody will ever love you like I do
I don't care what people say
'Cuz I'm gonna love you anyway
As we walk down the aisle together
We will vow to be together, forever
I can't wait to say, "I DO"
'Cuz I'm so in love with you
As time turns the page
My love for you will never age

Falling in Love Poems Falling in Love With a Player

I fell in love with you 
and then you broke my heart, 
I knew never to love a player,
I was wrong from the start...
Loving you was like ripping out my heart.
I refused to look around me and see 
all the terrible things you were doing to me,
I was in my own world and I didn't see all the trouble you were,
I was deeply in love.
Now that's all ruined, you see,
All because you played me,
You had looks, you had charm,
You were slick with your words,
You knew just what to say.
I was foolish to think 
we were made for each other,
I always prayed you 
would never love another,
I wanted us to always be with each other.
Loving a player is one of the 
hardest things ever,
I have learned a lot 
from my experiences with you,
My heart was broken into two.
I know now, as I look back on my past,
Dating a player will never last,
So, in my future I'll watch what I do, 
I won't date anymore players,
But I'll still always love you.

Cinta

Cinta ? ? ? ? . . . . . ...
Adakah salah meluahkan rasa sayang apabila sememangnya sudah sayang?
Adakah salah menyimpan rasa sayang apabila sememangnya sudah sayang?
Jangan sekali-kali kita menjadi robot cinta. Persoalan dan bicara soal hati dan perasaan diukur dengan digital.

Wanita sebenarnya kompleks hatinya, dan akan mudah dipengaruhi oleh perasaan.
Bagi mereka yang tidak menaruh harapan kepada seorang lelaki itu, apabila diuji dengan persoalan berkaitan hati, sudah tidak nyenyak tidur, makan tidak kenyang, mandi tidak basah. Inikan pula yang sudah menaruh harapan.

Mengantuk disorongkan bantal.
Tetapi bantal itu bukan bantal biasa, ia bantal fatamorgana.
Empuk bicaranya, hakikatnya sensara. Empuknya bisa mengusik hati si gadis, sengsaranya adalah penantian tidak pasti.
Anda! Jika minat dan menaruh harapan kepada si gadis, dan merasakan jalan pernikahan itu masih jauh dipandangan mata, jangan sekali-kali gatal meringankan mulut untuk meluahkan perasaan sayang itu.

Anda mahu pergi jauh, pergilah.
Jangan mengusik perasaan si gadis dengan luahan itu. Elok-elok si gadis dapat mengawal diri dengan sangkaan hanya bertepuk sebelah tangan, datang kita untuk bertepuk sama tetapi dalam nada yang tempang.
Kita sebagai lelaki mungkin tidak mengapa, masih mampu mengawal diri. Tetapi mereka?  Sedangkan hakikat sebenar jiwa lelaki dan wanita itu berbeza.

Anda mahu pergi dalam masa yang lama, pergilah.
Pulang, jika masih ada sisa sayang dan harapan itu, pergilah mencari kembali si gadis.

Don't You Know



Don’t you know? I waited for you everyday.
Don’t you know? I am only looking at you, my love.
Don’t you know? when you are happy and smiling my love is even more happy from far away.
You don’t know. You don’t know because I never told you.
You don’t know anything. How much I love you.
You don’t know. You don’t know because you can’t hear me.
You don’t know anything.
All my heart needs is you, don’t you know?
Don’t you know? At your angry face,
my love was crying even harder from far away.
You don’t know. You don’t know because I never told you.
You don’t know anything. How much I love you.
You don’t know. You don’t know because you can’t hear me.
You don’t know anything.
All my heart can take is you.
Don’t you know? Don’t you know my heart cannot even speak?
I don’t know love. I don’t know any other love.
I don’t know anything because I only remember your name.
I don’t know love. I don’t know even when another love comes.
I don’t know anything. I don’t know because I only remember you ...

Friday, December 17, 2010

Hati ku Yang Sepi



Semalam, kau hadir dalam mimpiku. Senyummu mengembang, bibirmu ucapkan kata-kata yang lembut dengan sesekali tergelak tawa dari canda yang terlantun.

Kau begitu nyata meski hanya untuk sesaat. Ku ingin hentikan sang waktu, persilakan malam tetap mencengkeram, lelapkan mentari dalam peraduannya, sehingga pagi tak menjelang, dan kau tak turut menghilang. Namun, aku tak miliki kuasa untuk melakukan itu semua.

Hatiku begitu sepi. Tanpa hadirnya dirimu. Aku tahu, aku memang bodoh. Tak berani ungkapkan perasaanku padamu. Tapi aku selalu berkaca. Siapa diriku? Aku tak tampan, aku tak pandai, dan aku juga tak kaya. Betapa lancangnya diriku bila ternyata aku berani ungkapkan rasa itu. Kau begitu sempurna, tak layak untuk menjadi milikku yang selalu papa.

Ku hanya mampu mimpikan dirimu. Harap kita selalu bertemu, bertatap muka, dan berkata-kata dengan diselingi canda yang ceria.

Jarak terkadang lancang, memisahkan dua insan yang berbeza. Walau zaman telah maju, sinyal radio bergentayangan di seantero bumi, kendaraan berkelebat cepat, namun semuanya seakan tak mampu pupuskan rinduku. Ku selalu berharap kau disana selalu baik-baik saja, selalu ceria, selalu bahagia, meski lautan, jarak, dan waktu bahu membahu membentuk suatu spektrum pemisah antara kita.

Aku kan selalu ada, kala kau bahagia atau pun duka.

Terkadang aku menantang sang duka, ingin menderanya dalam segenap siksa, bila ia berani menghampiri dirimu, meski sesaat.

Entah sampai bila rasa ini terpendam. Aku sendiri tak tahu. Sebab bibirku serasa kelu, bila mendengar suaramu diseberang sana. Aku tak mampu ungkapkannya. Ya, seperti kataku tadi, aku tak layak untukmu.